Pengertian cinta kasih mempunyai banyak arti. Menurut Dr. Sarlito
W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki
tiga unsur yaitu: keterikatan, keintiman,
dan kemesraan.
Yang dimaksud dengan keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama
dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali
dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukan bahwa
antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan
formal seperti bapak, ibu, saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama
atau sebutan, sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring,
cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa
berhutang, tidak saling menyimpan
rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga
adalah kemesraan, yaitu adanya rasa
ingin membelai dan
dibelai,
rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapanucapan yang
mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang kadang ada keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman dan kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan dari kemesraan dan keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi. Lebih berat lagi apabila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak sempurna, dan dapat disebutkan bukan cinta.
Daftar Pustaka:
- Nugroho, W & Muchji, A. (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar