Welcome


Rabu, 07 Januari 2015

Pelapisan Sosial Di Indonesia (Stratifikasi Sosial)

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Pelapisan sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Sedangkan menurut Drs. Robert M.Z. Lawang stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Di Indonesia pelapisan sosial ini sangat kentara atau terlihat sekali. Bahkan kita pun sering menemukannya di kehidupan sehari hari. Terjadinya pembentukan pelapisan sosial ini sangat beragam, tergantung dengan kondisi yang ada. Biasanya pelapisan sosial itu terjadi secara alami sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan pelapisan sosial ini dapat terjadi:
1. Kekayaan 
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama.

2. Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

3. Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

4. Ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Contoh nyata pelapisan sosial yang dapat kita lihat di sekitar kita di Indonesia adalah pelapisan sosial dalam bidang kekayaan. Pelapisan ini sangat sering dijumpai dimana dalam suatu daerah atau komplek perumahan adanya pembagian golongan orang sangat kaya, orang kaya dan orang miskin. Contoh lain yang dapat kita lihat di sekitar kita adalah pelapisan sosial dalam hal status atau kehormatan. Dalam kasus ini orang yang mempunyai kehormatan dan banyak berjasa di suatu daerah tersebut sangat disegani dan dihormati, sedangkan orang yang belum dapat menunjukan jasanya dipandang remeh. Dalam ilmu pengetahuan pun sama, banyak orang Indonesia menganggap jika orang yang mempunyai pendidikan tinggi lebih dihormati dan disegani daripada orang yang berpendidikan rendah.

Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar